berita PAKKI
https://2.pakki.org/storage/artikel/20220304073143.jpg

Pemahaman K3 Terhadap Pekerja Rumahan

Pekerja rumahan adalah orang yang memproduksi barang atau menyediakan jasa untuk perusahaan berdasarkan perjanjian dimana pek...

04 Maret 2022 | Konten ini diproduksi oleh A2K4

Pekerja rumahan adalah orang yang memproduksi barang atau menyediakan jasa untuk perusahaan berdasarkan perjanjian dimana pekerjaan dilakukan di tempat yang dipilih sendiri oleh pekerja. Biasanya pekerjaan ini dilakukan di rumah pekerja sendiri.Dalam hal ini, biasanya tidak ada pengawasan langsung oleh perusahaan selama proses produksi dilakukan.

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebetulnya juga berlaku bagi pekerja rumahan. Akan tetapi kerja rumahan ini termasuk yang sulit untuk diawasi dan dipantau. Dengan begitu, pekerja rumahan sangat rentan menghadapi praktik eksploitatif dan mungkin bekerja di bawah standar keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itulah perlu tanggung jawab dari pihak pemberi kerja untuk memantau, mengawasi dan memastikan pelaksanaan kerja oleh pekerja rumahan ini berlangsung dalam kondisi kerja yang layak.


Lingkup Pekerjaan Rumahan Pekerja rumahan ini sebenarnya cukup luas bidang pekerjaannya. Namun jika dikategorikan bisa dibagi ke dalam empat kategori besar, yaitu:

-Tekstil dan menjahit. Pekerja rumahan akan mengerjakan pekerjaan rumahan ini di rumahnya masing-masing. Dilihat dari perspektf K3, bahaya utama yang terkait dengan pekerjaan ini adalah debu, serat dan kain yang dapat menyebabkan kesulitan pernapasan, iritasi kulit, luka karena tertusuk jarum, tempat duduk yang tidak standar sehingga dapat membuat punggung tegang, pencahayaan yang buruk yang dapat menurunkan fungsi mata, sampai mengalami sakit kepala.

-Packing / pekerjaan perakitan / finishing. Karena luasnya lingkup pekerjaan ini, maka berbagai bahaya dan masalah kesehatan juga mengancam. Biasanya pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang, yang bisa melibatkan mengangkat barang berat, bekerja dengan lem, dan lainnya. Masalah kesehatan yang sering dialami pekerja ini adalah rasa sakit terutama di bagian tangan dan jari-jari; otot yang kaku, mata menjadi tegang, masalah pernapasan, kulit mengalami iritasi, sakit kepala, dan mual.

-Sektor listrik dan elektronik. Pada sektor kerja ini yang rentan seperti penggunaan solder yang dapat menyebabkan asma. Selain itu pekerjaan dengan gerakan berulang-ulang yang sama dapat menyebabkan ketegangan otot dan ketegangan mata.

-Pekerjaan yang terkait dengan komputer. Karena peningkatan teknologi, banyak jenis pekerjaan yang melibatkan komputer dapat dilakukan di mana saja. Termasuk dalam kategori ini adalah telemarketing dan pekerja online. Risiko kesehatan utama yang dialami pekerja ini adalah ketegangan otot, ketegangan mata dan sakit kepala akibat salah pengaturan ruang kerja.

Bukan hanya gangguan fisik, pekerja rumahan juga rentan mengalami gangguan psikis. Karena mungkin jarang berhubungan dengan orang lain, hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial yang bisa memicu terjadinya stres dan depresi.