Jakarta, 30 Mei 2025 — Kesadaran perusahaan terhadap pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terus meningkat di tahun 2025. Tak hanya di sektor industri dan konstruksi, pelatihan K3 kini juga mulai merambah ke bidang digital seiring berkembangnya ancaman siber di lingkungan kerja berbasis teknologi.
Berikut ini adalah 7 jenis pelatihan K3 yang paling banyak dicari sepanjang tahun 2025, lengkap dengan sertifikasi terbaru di bidang Digital Safety:
Pelatihan ini tetap menjadi favorit di berbagai perusahaan karena wajib dimiliki oleh perusahaan dengan tenaga kerja di atas 100 orang. Materi yang diberikan mencakup peraturan perundangan K3, manajemen risiko, hingga audit K3 di lingkungan kerja.
Kenapa dicari:
Karena masih menjadi syarat utama bagi banyak industri untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Sektor logistik dan manufaktur masih menjadi pasar besar untuk pelatihan ini. Operator forklift diwajibkan memiliki sertifikat resmi agar dapat menjalankan alat berat sesuai standar keselamatan.
Kenapa dicari:
Permintaan operator forklift bersertifikat meningkat, terutama di kawasan industri dan proyek konstruksi besar.
Di tahun 2025, pelatihan P3K tidak hanya mengajarkan pertolongan pada luka fisik, tapi juga penanganan gangguan kesehatan akibat stres kerja dan paparan digital berlebihan.
Kenapa dicari:
Perusahaan mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental karyawan di era kerja hybrid dan digital.
Kejadian kebakaran di gedung perkantoran dan kawasan industri membuat pelatihan ini tetap diminati. Materinya meliputi teori kebakaran, penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), hingga simulasi evakuasi.
Kenapa dicari:
Sebagai langkah preventif perusahaan untuk mengurangi risiko kebakaran dan kerugian aset.
Dengan bangkitnya proyek-proyek eksplorasi energi baru dan terbarukan di Indonesia, pelatihan K3 Migas kembali menjadi incaran. Pelatihan ini lebih spesifik membahas risiko kerja di sektor minyak, gas, dan energi.
Kenapa dicari:
Sektor energi tetap menjadi prioritas nasional, dengan standar K3 yang sangat ketat.
Masih banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja bersertifikasi di bidang instalasi listrik industri dan perkantoran. Pelatihan ini mencakup pengenalan bahaya listrik, pengamanan instalasi, hingga penanganan insiden.
Kenapa dicari:
Kasus kecelakaan kerja akibat listrik masih cukup tinggi, khususnya di sektor konstruksi dan manufaktur.
Pelatihan ini merupakan terobosan baru di dunia K3. Sertifikasi Digital Safety Officer resmi diluncurkan awal 2025 oleh Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan BSSN. Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan mengelola risiko digital di lingkungan kerja, seperti serangan siber, kebocoran data, hingga digital stress.
Kenapa dicari:
Tingginya kasus kebocoran data perusahaan dan serangan ransomware di lingkungan kerja digital mendorong perusahaan menyiapkan tenaga ahli di bidang Digital Safety.
Tren pelatihan K3 di 2025 tidak hanya fokus pada aspek fisik dan lingkungan kerja, tapi mulai meluas ke ranah digital. Hal ini sejalan dengan perubahan pola kerja di era digitalisasi. Bagi perusahaan, investasi dalam pelatihan K3 yang tepat bukan hanya soal kepatuhan regulasi, tapi juga untuk menjaga produktivitas, keamanan aset, dan kenyamanan karyawan.
Sudahkah perusahaan Anda mengikuti tren pelatihan K3 terbaru di 2025?